Pitik, startup di bidang teknologi perunggasan, didirikan pada 2021 oleh Arief Witjaksono yang berlatar belakang di bidang peternakan unggas, dan Rymax Joehana yang berpengalaman di bidang finansial.
- Mereka berdua ingin merevolusi industri peternakan unggas di Indonesia.
Masalah
Masalah yang ditemukan Pitik adalah banyak peternak ayam mengalami inefisiensi dalam manajemen pemeliharaan, biaya produksi yang tinggi, dan permintaan yang volatil.
- Menurut analisa mereka, industri perunggasan siap untuk didisrupsi karena konsumsi daging ayam diproyeksi terus tumbuh signifikan hingga 2029.
- Namun, secara umum, produksi oleh para peternak masih tertinggal dibanding standar global.
- Ini artinya permintaan daging ayam sangat masif dan dibutuhkan perbaikan dari sisi produksi.
Solusi
Pitik menawarkan solusi ke peternak untuk memproduksi ayam secara efisien dengan menyediakan aplikasi smart farming dengan peralatan IoT dan sapronak untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
- Dengan sistem manajemen pemeliharaan canggih itu, Pitik memberikan peternak informasi operasional secara real-time sehingga membantu peternak untuk mengoptimalkan produksi ayamnya.
Pitik juga menawarkan pembiayaan kepada peternak yang membutuhkan dana untuk pengembangan bisnisnya.
Keberhasilan
Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah itu ternyata berhasil. Peternak pun menyukai Pitik.
Hingga Oktober 2022, Pitik mencapai traksi yang menakjubkan:
- Pertumbuhan pendapatan 20 kali lipat dari hanya 600.000 dolar AS di tahun sebelumnya menjadi 12,2 juta dolar AS.
- Memasang 500 sistem IoT di Pulau Jawa.
- Proses pembayaran dari Pitik yang transparan mendiferensiasi mereka dari pesaing-pesaingnya karena pembayaran diproses dalam waktu 7 hari kerja, tidak seperti pelaku-pelaku lainnya yang mengulur pembayaran hingga hitungan bulan.
Pada Mei 2022, Pitik mendapat pendanaan seri A sebesar 14 juta dolar AS dari berbagai investor seperti Alpha JWC Ventures dan Wavemaker Partners. Dengan dana ini, Pitik ingin ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia.
Di titik ini, Pitik dipandang sebagai bintang bersinar di panggung agroteknologi Indonesia, dan mungkin merupakan perusahaan teknologi perunggasan terbesar di Indonesia.
Kejatuhan
Pitik mulai tenggelam 1 tahun setelah mendapatkan pendanaan.
Kejatuhan Pitik ini mulai terungkap secepat ketenarannya karena kekacauan yang disebabkan oleh ekspansinya yang agresif, ketergantungan yang berlebihan pada pendanaan investor, dan kegagalan beradaptasi dengan tantangan pasar unggas Indonesia yang tidak stabil.
Hari-hari penuh kebahagiaan:
- 2021: Pitik didirikan oleh Arief Witjaksono dan Rymax Joehana.
- Mei 2022: Mendapat pendanaan seri A sebesar 14 juta dolar AS dari Alpha JWC Ventures dan Wavemaker Partners. Menurut DealStreetAsia, Pitik secara total telah mendapatkan pendanaan sebesar 15,76 juta dolar AS dengan nilai valuasi sebesar 59,5 juta dolar AS.
- Oktober 2022: Mendapatkan pendapatan sebesar 12,2 juta dolar AS dengan memasang 500 sistem IoT di Pulau Jawa.
- Februari 2023: Awal dari kekacauan. Pitik menunda rencana ekspansinya karena kondisi ekonomi yang tidak baik – rencana ekspansi ke Sumatera ditangguhkan.
Hari-hari penuh kesedihan:
- Desember 2023: Situasi semakin memburuk. Pitik melaporkan pendapatan sebesar 0 dolar AS dan menderita rugi bersih sebesar 6,52 juta dolar AS. Pitik lalu gagal untuk mendapatkan pendanaan tambahan sebesar 10 juta dolar AS dalam bentuk uang kertas yang dapat dikonversi. Pitik juga coba mencari pendanaan dari para investor yang sudah ada seperti Alpha JWC Ventures dan MDI Ventures, namun gagal.
- Februari 2024: Pemutusan hubungan kerja (PHK) pertama, memberhentikan lebih dari setengah pegawainya (sebelumnya diketahui bahwa Pitik memiliki sekitar 250 pegawai) untuk tetap bertahan. PHK kedua – departemen teknologi diberhentikan pada 1 April 2024 dan manajemen dilaporkan memutuskan untuk kembali ke metode tradisional tanpa dukungan teknologi. Di tengah kedua PHK ini, para pegawai melaporkan uang pesangon yang belum dibayar, sementara salah satu pendiri perusahaan diduga sedang berlibur di Australia, yang kemudian memunculkan kekhawatiran tentang komitmen manajemen ke perusahaan.
- April 2024: Operasional dihentikan dan website perusahaan tidak dapat diakses. Akun-akun media sosial perusahaan juga tidak aktif sejak Maret 2024.
- Juli 2024: Pitik resmi tutup setelah dikonfirmasi oleh DealStreetAsia.
Kejatuhan Pitik ini adalah kasus klasik dari ekspansi yang berlebihan dan ketergantungan yang berlebihan pada pendanaan eksternal. Ekspansi dan perekrutan pegawai yang agresif, dipicu oleh uang investor, membuat Pitik rentan terhadap perubahan kondisi pasar.
- Pada akhirnya, Pitik tidak dapat beradaptasi dengan cepat, akhirnya mengarah pada PKH, hilangnya kepercayaan para investor, dan penghentian operasional perusahaan.
Masalah 1: Terlalu bergantung pada pendanaan investor dengan ekspansi yang agresif
Pendanaan seri A pada Mei 2022 sebesar 14 juta dolar AS memicu Pitik untuk berekspansi secara agresif. Sayangnya, mereka terlalu bergantung pada pendanaan tanpa mengembangkan model pendapatan yang berkelanjutan.
- Ketika pasar berubah, mereka tidak mampu beradaptasi. Di 2023, mereka mencoba untuk ekspansi ke Sumatera, namun dihadapkan dengan tantangan ekonomi yang memaksa mereka untuk menginjak pedal rem.
Di samping itu, banyak orang mengatakan bahwa Pitik merekrut orang terlalu banyak dengan gaji lebih tinggi daripada standar normal.
- Singkatnya, Pitik tumbuh cepat setelah pandemi Covid-19 dan meraih banyak uang pendanaan ketika suku bunga rendah (easy money). Karena mereka ingin tumbuh cepat, mereka merekrut banyak orang untuk meningkatkan skala bisnisnya lebih cepat. Dan ketika hal buruk terjadi, mereka ‘membakar uang’, lalu biayanya membengkak dengan jumlah pegawai yang banyak dan akhirnya menyebabkan PHK besar-besaran.
Masalah 2: Gagal beradaptasi dengan perubahan pasar
Umumnya, volatilitas permintaan disebabkan oleh:
Faktor internal
- Permintaan berfluktuasi karena banyak penduduk Indonesia masih menganggap daging ayam sebagai makanan mewah.
- Ketika waktu panen tiba, harga turun drastis di bawah harga kontrak yang disetujui dengan peternak.
Faktor eksternal
- Kenaikan harga pakan karena krisis di Ukraina yang terus berlanjut telah menekan marjin keuntungan industri ini, karena kenaikan harga daging ayam akan berimbas negatif ke permintaan.
- Di samping itu, salah satu pendiri Pitik pernah mengatakan bahwa industri perunggasan terpukul oleh kenaikan harga bahan bakar di Oktober 2022, menyebabkan turunnya permintaan.
Sayangnya, Pitik tidak siap dengan goncangan ekonomi itu. Model bisnis mereka terlalu bergantung pada pertumbuhan yang dapat diprediksi, tapi ketika kondisi pasar berubah, mereka tidak bisa berubah dengan cepat untuk bisa bertahan.
Di saat mereka menyadari hal ini, ternyata sudah terlambat.
Pembelajaran 1: Optimis dengan jangka panjang, pesimis dengan jangka pendek
Optimis tentang masa depan adalah penting untuk menjaga visi jangka panjang, tapi juga penting untuk peduli dengan berbagai realita jangka pendek yang bisa merusak rencana anda. Selalu berpikir beberapa langkah ke depan dan prediksi potensi bahaya di masa depan.
Dalam konteks Pitik, para pendirinya mendapatkan pendanaan yang signifikan dan berekspansi secara agresif tanpa benar-benar menyiapkan untuk potensi fluktuasi pasar atau hambatan operasional. Ekspansi agresif memang terlihat bagus untuk jangka pendek, tapi jadi buruk untuk jangka panjang ketika hal yang tak diinginkan terjadi.
Apa yang seharusnya dilakukan:
- Miliki uang cadangan jangka pendek. Selalu siapkan uang simpanan sebanyak 6-12 bulan pengeluaran operasional, bahkan di saat fase pertumbuhan tinggi. Ini akan memberikan anda ruang untuk bernafas jika kondisi pasar berubah atau jika sepi pendanaan.
- Lakukan perencanaan skenario. Secara reguler, lakukan skenario “apa-jika” di mana anda mengestimasi apa yang bisa memburuk dalam 6 bulan ke depan – apakah itu tentang potensi kehilangan pelanggan, penurunan permintaan pasar, atau kenaikan biaya. Gunakan skenario ini untuk menyesuaikan strategi dan operasional jangka pendek.
- Pertumbuhan yang bertahap dan berkelanjutan. Ketimbang meningkatkan skala bisnis secara cepat di berbagai wilayah dan pasar, lebih baik tumbuh secara bertahap. Lalu fokuslah untuk membuat pasar utama anda atau penawaran produk anda sangat kuat, sebelum masuk ke wilayah baru.
Pembelajaran 2: Bangunlah bisnis yang mandiri (bukan mesin penggalang dana)
Meski dana investor bisa mempercepat pertumbuhan, terlalu bergantung pada pendanaan eksternal adalah berisiko. Ekspansi Pitik yang agresif, perekrutan yang masif, dan ketergantungan pada uang investor membuat mereka dalam posisi yang rentan ketika mereka tidak bisa mendapatkan pendanaan yang baru.
Apa yang seharusnya dilakukan:
- Fokus pada keuntungan. Prioritaskan langkah-langkah menuju ke keuntungan, meski pertumbuhan lambat. Ketimbang menggunakan dana investor sebagai sandaran, gunakan dana investor sebagai suplemen dan perbesar pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis anda.
- Kontrol burn rate(biaya yang digunakan sebelum cash flow positif). Pantau dan kendalikan burn rate secara ketat, terutama selama periode pertumbuhan tinggi. Pastikan perusahaan anda dapat bertahan di masa sulit ketika dana tambahan tidak tersedia.
- Hitung unit ekonomi. Lacak metrik utama seperti customer acquisition cost(CAC) dan lifetime value (LTV) untuk memastikan anda menghasilkan uang dari setiap penjualan dan model bisnis anda efisien. Standar industri adalah LTV anda harus setidaknya 3 kali lipat dari CAC anda – jika tidak, anda mungkin menghabiskan terlalu banyak uang untuk mendapatkan pelanggan.
Pembelajaran 3: Adaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar
Kegagalan Pitik untuk beradaptasi dengan pasar unggas yang volatil adalah penyebab utama dari kehancurannya. Ini menunjukkan pentingnya bersikap cekatan dan proaktif saat kondisi pasar berubah.
Jika anda bergerak pelan, anda akan mati. Memang brutal, tetapi itulah kenyataannya.
Apa yang seharusnya dilakukan:
- Bersikap tangkas dan tanggap. Dalam industri dengan permintaan yang berfluktuasi atau tekanan eksternal, anda perlu mengantisipasi dan bersiap menghadapi kemerosotan. Miliki rencana darurat, seperti langkah-langkah pemotongan biaya atau aliran pendapatan alternatif, untuk memastikan anda tetap bertahan saat pasar berubah.
- Pantau tren pasar dengan cermat. Analisa tren pasar dan perilaku pelanggan secara berkala. Ini akan membantu anda mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini akan potensi masalah, sehingga anda dapat bertindak cepat. Cara terbaik untuk memantau tren pasar adalah dengan terus berbicara dengan pelanggan anda untuk mengetahui masalah mereka lebih baik, memahami perilaku mereka, dan mengidentifikasi potensi kesenjangan yang dapat anda atasi.
Ulasan ini ditulis oleh Admond Lee dari The Runway Ventures.