Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Biosekuriti: Apa yang telah kita ketahui tentang bioexclusion dan biocontainment?

PDF

Conteúdo disponível em: English

Biosekuriti bukan sebuah konsep baru di industri unggas, babi, atau sapi perah. Akan tetapi, biosekuriti adalah tantangan yang selalu kita hadapi di operasional peternakan dan juga merupakan faktor kunci untuk mengoptimalkan kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan dari hewan ternak.

Biasanya, kita mencari skenario masa lampau untuk melihat apa yang berjalan dengan baik (atau tidak) dan untuk mengetahui bagaimana kita dapat meningkatkan praktik dan strategi biosekuriti kita. Meski belajar dari masa lampau adalah sangat penting, kita juga harus memandang ke depan dan menginvestigasi bagaimana kita bisa lebih efisien, efektif, dan inovatif.

BIOSEKURITI, KOMBINASI BIOEXCLUSION DAN BIOCONTAINMENT

Industri perunggasan global memiliki pengalaman yang lama dengan HPAI, mycoplasma, salmonella dan penyakit lainnya di peternakan komersil. Karena itu, kita beruntung (tidak beruntung) telah memiliki banyak contoh untuk dipelajari dan kita juga terus memiliki peluang untuk meningkatkan kemampuan kita untuk mengeliminasi penyakit dan risiko biosekuriti.

Di tulisan ini, kita akan fokus pada upaya inovatif dan strategi efektif untuk mencegah introduksi patogen dan meminimalisir penyebarannya.

Dan ide-ide untuk masa depan akan dijelaskan yang dapat menginspirasi para perusahaan untuk mempertimbangkan perangkat untuk deteksi dini dan cara baru untuk mengeliminasi risiko penyakit untuk peternakan mereka.

Bioexclusion

Pepatah lama, “segram pencegahan sebanding dengan sekilo pengobatan” adalah fondasi utama untuk bioexclusion dan aksi untuk mencegah introduksi patogen ke fasilitas perunggasan. Kita mengetahui bahwa bakteri dan virus dapat dengan mudah diintroduksi oleh manusia (sepatu dan pakaian), peralatan di kandang, dan kendaraan yang masuk ke peternakan. Berikut ini beberapa pelajaran penting dan inisiatif inovatif untuk meningkatkan upaya bioexclusion di peternakan unggas:

Pembersihan dan disinfeksi untuk mencegah masuknya patogen:

Banyak manajer jaminan kualitas mengatakan bahwa “dilusi adalah solusi untuk polusi” saat berbicara tentang pentingnya protokol pembersihan dan disinfeksi (C&D). Menjamin bahwa disinfektan yang digunakan untuk prosedur C&D adalah efektif terhadap patogen berbahaya (seperti virus avian influenza) adalah langkah penting untuk mengurangi risiko introduksi penyakit.

Pembelajaran:

Gambar 1. Yakini tapi verifikasi. Strip sederhana seperti ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung konsentrasi yang tepat dari disinfektan (seperti PPM dari quat (quaternary ammonia)) dalam celupan sepatu boot sebagai bagian dari upaya biosekuriti.

Pembelajaran:

Tantangan terkait manusia:

dalam banyak situasi penyakit, investigasi untuk menjamin kualitas akan mengungkapkan bahwa manusia (dan aksinya) adalah satu dari faktor-faktor risiko terbesar untuk biosekuriti di sebuah peternakan. Untuk mengoptimalkan strategi bioexclusion, perusahaan harus mempelajari bagaimana memitigasi risiko terkait manusia dalam hal introduksi patogen ke peternakan.

Pembelajaran:

Berpikir maju:

Peralatan dan protokol yang dikembangkan untuk spesies lain bisa berguna untuk industri perunggasan. Ketika mengevaluasi peralatan baru untuk bioexclusion, kita seharusnya berpikir ke depan dan menyadari apa yang dokter hewan perbabian, ahli satwa liar dan kebun binatang, dan pakar lainnya telah lakukan untuk mengeliminasi introduksi penyakit.

Gambar 2. Tampilan dari pola-pola migrasi: memperhatikan pergerakan burung liar dapat memproteksi flok unggas.

Berpikir inovatif:

Saat terjadi wabah PRRS (Sindrom pernafasan dan reproduksi babi) pada populasi babi beberapa tahun lalu, para dokter hewan menemukan bahwa kenaikan suhu dan waktu adalah langkah kunci untuk menonaktifkan patogen pada kendaraan3 yang digunakan untuk memindahkan babi dari satu peternakan ke peternakan lainnya.

Biocontainment

Peternakan unggas modern seringkali memiliki banyak kandang dan populasi unggas yang besar.

Pada kedua situasi itu, terdapat pembelajaran dan teknologi baru untuk dipertimbangkan untuk mencapai strategi proaktif dan reaktif dengan fokus pada pencegahan penyebaran patogen.

Pembelajaran:

Pembelajaran:

Pemikiran inovatif:

Gambar 3. Fokus masa depan: menggunakan teknologi untuk memonitor dan menganalisa kesehatan hewan, aktivitas tingkah laku dan suara dapat membantu kita dengan biocontainment dan deteksi dini.

Pada kedua situasi itu, peralatan inovatif ini dapat menyediakan kekayaan informasi bagi peternak dan mengizinkan untuk respon yang lebih proaktif untuk mengamankan kesehatan hewan.

RINGKASAN

Referensi

1Mee JF, Geraghty T, O’Neill R, More SJ. Bioexclusion of diseases fromdairy and beef farms: risks of introducing infectious agents and risk reduction strategies. Vet J. 2012 Nov;194(2):143-50. doi: 10.1016/j. tvjl.2012.07.001. Epub 2012 Oct 26. PMID: 23103219; PMCID: PMC7110757.

2BirdCast: https://birdcast.info/

3Time and Temperature Requirements for heat winactivation of pathogens to be applied to swine transport trailers. (AASV, 2021: https://www.aasv. org/shap/issues/v29n1/v29n1p19.html)

PDF
PDF
Exit mobile version