Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Kementan akan tindak tegas pelanggar komitmen harga ayam hidup

Escrito por: aviNews Indonesia
PDF

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen menjaga keberlangsungan usaha peternak mandiri di sektor ayam pedaging.

Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, menyatakan pemerintah tidak akan ragu memberikan sanksi kepada pihak yang melanggar komitmen harga minimal ayam hidup Rp 18.000 per kg.

“Kami telah menemukan satu perusahaan terintegrasi berinisial NH yang menjual ayam hidup di bawah Rp 18.000 per kg. Terhadap perusahaan tersebut, sanksi langsung diberikan sesuai kewenangan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,” kata Agung.

“Komitmen harga ini bukan sekadar angka teknis, melainkan bentuk perlindungan nyata terhadap peternak. Tanpa itu, ekosistem sumber protein hewani nasional bisa rapuh,” tambahnya.

Berdasarkan perhitungan Kementerian Pertanian, penerapan harga minimal Rp 18.000 per kg berpotensi menyelamatkan peternak di Pulau Jawa dari kerugian lebih dari Rp 1 triliun per bulan.

Asumsi kalkulasinya adalah selisih harga ayam hidup Rp 3.000 per kg dengan produksi bulanan sekitar 38 juta ekor di Pulau Jawa.

Pengawalan bersama Polri

Kementan bersama Satgas Pangan Polri terus melakukan pengawalan terhadap pelaksanaan komitmen harga ini, melalui pengawasan dan evaluasi terpadu.

Pemerintah juga tengah menyusun skema sanksi administratif bertahap bagi perusahaan yang tidak patuh, termasuk penundaan rekomendasi bahan baku pakan.

“Temuan dari Kementerian sudah dilakukan sanksi administrasi. Nanti akan kita pelajari apakah ada unsur pidana atau tidak,” kata AKP Ahmadi, anggota Satgas Pangan Polda Jawa Timur.

Ia menambahkan, bila ditemukan unsur pidana, pihak Kepolisian akan melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Suara peternak

Kholik, peternak mandiri asal Malang, menyampaikan harapannya agar pemerintah terus berpihak kepada peternak rakyat.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah sampai Pak Dirjen mau turun ke lapangan. Ini menunjukkan pemerintah benar-benar serius menangani kesulitan rakyat,” ujar Kholik.

Kementan mengajak seluruh pemangku kepentingan memperkuat kolaborasi demi menjaga ekosistem perunggasan yang adil dan berkelanjutan.

“Ketahanan pangan tidak akan tercapai jika peternaknya terus merugi. Kami hadir di lapangan untuk memastikan ekosistem usaha unggas sehat, transparan, dan berpihak,” kata Agung.

PDF
Exit mobile version