Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Kerugian WMU makin membengkak

Escrito por: aviNews Indonesia
PDF

Widodo Makmur Unggas (WMU), perusahaan unggas terintegrasi, merugi Rp 101,47 miliar per 30 September 2024, membengkak 51,53% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Di paruh kedua tahun ini, WMU memutuskan untuk fokus memaksimalkan utilisasi fasilitas dan meningkatkan kualitas produksi. Di sisi lain, perusahaan sejak 2023 telah mengembangkan peternakan ayam petelur bebas sangkar (cage free).

Induk usaha juga senasib

Induk usaha WMU, Widodo Makmur Perkasa (WMP) juga mencatat performa keuangan yang tak sehat. Bahkan perusahaan mendapat gugatan pada Oktober lalu dari Cipta Jaya Manis, penyuplai bahan baku pakan, senilai Rp 3,09 miliar.

Merespon gugatan ini, WMP menjalankan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku dimana proposal perdamaian disampaikan dalam sidang atau rapat kreditur.

WMP menjelaskan bahwa kondisi finansial perusahaan memburuk akibat tekanan eksternal yang berkepanjangan. Situasi ini memaksa manajemen untuk mengambil langkah-langkah strategis, termasuk mengajukan PKPU, guna menjaga kelangsungan bisnis.

Proses PKPU diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi WMP untuk merestrukturisasi utang dengan lebih teratur dan transparan.

Di awal November, WMP menghadiri sidang perdana PKPU atas gugatan yang diajukan pihak berbeda, yaitu Yudhi Purnawisyanto dan Danang Agung Prasetyo, keduanya adalah penyuplai bahan baku pakan.

Sebelumnya di Juli, permohonan PKPU oleh WMU diterima oleh majelis. Perusahaan unggas ini memiliki kewajiban utang Rp 5,60 miliar kepada Sarana Steel Engineering atas pekerjaan struktur baja untuk pembangunan fasilitas produksi perseroan, dan Rp 3,57 miliar kepada Haida Agriculture Indonesia, penyuplai bahan baku pakan.

PDF
Exit mobile version