Konten ini tersedia dalam: English
Jumlah penjualan bersih Malindo Feedmill pada 2024 tercatat Rp 12,5 triliun, meningkat 3,7% atau Rp 444,8 miliar dibanding 2023, ungkap direksi perseroan saat memberikan keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 22 Mei 2025.
Peningkatan ini didorong oleh:
- peningkatan penjualan ayam pedaging,
- peningkatan penjualan anak ayam/itik usia sehari,
- peningkatan penjualan makanan olahan,
- dan peningkatan penjualan lain-lain.
Laba
Perolehan laba kotor 2024 meningkat 63,9% menjadi Rp 1,6 triliun dari Rp 947,9 miliar di tahun sebelumnya.
Laba tahun berjalan 2024 sebesar Rp 488,0 miliar, meningkat 672,5% dibanding tahun sebelumnya.
Aset dan liabilitas
Jumlah aset pada 2024 tercatat Rp 5,4 triliun, turun 2,5% dibandingkan 2023. Ini disebabkan penurunan aset tidak lancar sebesar 6,1% atau Rp 164,0 miliar.
Jumlah liabilitas pada 2024 adalah Rp 2,2 triliun, atau lebih rendah 28,6% dibandingkan 2023. Ini karena penurunan pada liabilitas jangka pendek sebesar 27,6% atau Rp 657,9 miliar dan penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 32,0% atau Rp 204,2 miliar.
Penjualan bersih kuartal I
Penjualan bersih perseroan sebesar Rp 3,171 triliun pada kuartal I 2025, atau turun sebesar Rp 76,3 miliar (2,3%).
- Penjualan pakan ternak turun 9,9%.
- Peningkatan penjualan anak ayam/itik usia sehari sebesar 2,9%.
- Penjualan ayam pedaging naik sebesar 17,8%.
- Penjualan makanan olahan naik 8,3%.
- Penjualan lain-lain naik 18,6%.
Laba kotor kuartal I
Laba kotor perseroan pada kuartal I 2025 turun sebesar Rp 50,9 miliar (35,5%) dari Rp 385,6 miliar menjadi Rp 328,0 miliar.
Penurunan laba kotor tersebut ikut mendorong penurunan laba bersih perseroan sebesar 28,3% menjadi Rp 62,9 miliar.
Faktor utama penurunan ini adalah harga DOC dan broiler yang tidak stabil.
Kendala dan strategi bisnis
Kendala-kendala yang dihadapi oleh perseroan dalam menjalankan operasinya:
- Krisis ekonomi global yang mengakibatkan daya beli masyarakat menurun.
- Stabilitas harga jual DOC dan ayam pedaging sepanjang tahun.
- Ketersediaan dan kestabilan harga bahan baku pakan.
Kebijakan strategis yang dilakukan oleh perseroan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut:
- Meningkatkan efisiensi produksi dan melakukan penghematan di setiap lini produksi dan operasional.
- Melakukan manajemen pembelian bahan baku dan penyesuaian harga jual yang tepat.
- Mendukung program pemerintah untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran khususnya di industri perunggasan.
- Meningkatkan penjualan ekspor.
Download PDF berikut untuk membaca hasil public expose Malindo tahun buku 2024.
PDF