Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Perluas pasar ekspor, Indonesia dorong harmonisasi standar dengan China

Escrito por: aviNews Indonesia
PDF

Saat seminar bertajuk ‘Power of customs trust: China-Indonesia AEO policy briefing & enterprise promotion’ di Jakarta belum lama ini, pemerintah Indonesia mendorong penguatan kerja sama perdagangan dengan China.

Acara ini adalah bagian dari rangkaian kunjungan resmi delegasi General Administration of Customs of China (GACC) ke Indonesia. Kunjungan ini menjadi momentum untuk memperkuat dialog teknis antar lembaga terkait ekspor dan impor produk hasil peternakan kedua negara.

Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen membuka akses pasar lebih luas bagi produk peternakan nasional.

Ia menegaskan pentingnya menjaga standar keamanan pangan dan kesehatan hewan dalam seluruh proses perdagangan internasional.

“Kami menyambut baik kolaborasi teknis antara Indonesia dan China sebagai langkah strategis dalam mewujudkan perdagangan produk peternakan yang lebih seimbang dan saling menguntungkan. Indonesia siap mempercepat proses harmonisasi standar dan protokol teknis untuk membuka akses pasar yang lebih luas,” ujar Agung.

Agung juga berharap kegiatan ini menghadirkan wawasan yang relevan dan aplikatif, terutama bagi pelaku usaha yang menjalin kemitraan atau memiliki rantai distribusi dengan mitra dari China.

Lin Jiantian, Director General Department of Enterprise Management and Audit-based Control di GACC, mengapresiasi kemitraan antara GACC dan pemerintah Indonesia. Ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan keterbukaan untuk mempermudah arus perdagangan produk hewan.

“Kerja sama China dan Indonesia sangat penting, bersama harus membangun kepercayaan dan keterbukaan. China akan terus memfasilitasi perdagangan produk hewan antar kedua negara. Dengan mendorong pengakuan timbal balik AEO (Authorized Economic Operator), produk hewan dapat menikmati kemudahan dalam proses kepabeanan,” ujar Lin.

PDF
Exit mobile version