Indonesia, melalui Kepolisian Republik Indonesia (Polri), belum lama ini melepas ekspor 1.200 ton jagung ke Sarawak, Malaysia.
Pelepasan ekspor ini adalah bagian dari panen raya jagung kuartal II-2025 yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Kalimantan Barat.
Kegiatan panen raya yang dilaksanakan di Kabupaten Bengkayang tersebut menjadi simbol kebangkitan pertanian berbasis kolaborasi antara Polri dan masyarakat.
Dari 218,35 hektare lahan yang digarap, hasil panennya kini mencapai 9,3 ton/ha, naik tajam dari 2 ton/ha sebelum dikelola secara modern.
“Polri melalui Polres Bengkayang berkolaborasi dengan Lanud Harry Hadisoemantri, para pemangku kepentingan terkait, dan masyarakat untuk melakukan pengelolaan lahan tersebut, mulai dari penanaman, pemberian edukasi, hingga penyediaan alsintan, sehingga saat ini hasil panen dapat meningkat signifikan,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Peningkatan produktivitas ini juga tak lepas dari penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi Migo Bhayangkara, hasil riset Polda Kalimantan Barat.
Para petani kini menikmati peningkatan pendapatan hingga Rp 4 juta per bulan, dari sebelumnya hanya sekitar Rp 500 ribu.
Selain dari Kalimantan Barat, ekspor juga dilakukan dari Gorontalo (27 ribu ton) dan NTB (20 ribu ton).
Kerjasama dengan Bulog
Menjawab tantangan surplus produksi yang diperkirakan mencapai hingga 6 juta ton, Polri bekerja sama dengan Bulog untuk menyerap panen jagung dengan harga pembelian pemerintah Rp 5.500 per kg.
Untuk menunjang kelancaran distribusi dan penyimpanan hasil panen, Polri bersama Bulog akan membangun 18 gudang penyimpanan di lahan milik Polri di 12 provinsi.
Gudang-gudang ini memiliki total kapasitas 18 ribu ton dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2025.
Kerjasama hulu-hilir
Di sisi hilir, Polri menjalin kerja sama dengan perusahaan pakan ternak, seperti Japfa Comfeed Indonesia dan Charoen Pokphand Indonesia, untuk menyerap jagung.
Polri juga berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menyatukan kepentingan dari hulu hingga hilir.
Kolaborasi ini ditunjukkan melalui Koperasi Produsen Teguh Sejahtera yang berhasil menjalin kerja sama ekspor dengan perusahaan pengolah hasil pertanian di Malaysia.
“Kerja sama ekspor yang telah disepakati adalah pemenuhan 20 ribu ton jagung secara bertahap dan hari ini akan dilepas ekspor perdana sebanyak 1.200 ton seharga Rp 5.900 per kg,” kata Jenderal Sigit.
Dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir, Polri membuktikan stabilitas nasional juga mencakup ketahanan pangan.