Kementerian Pertanian Indonesia telah menerima kunjungan kehormatan dari Singapore Food Agency (SFA) untuk membahas peningkatan ekspor produk peternakan Indonesia ke Singapura.
Pertemuan ini dihadiri oleh Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan perwakilan SFA: Abdul Jalil Abdul Kader, Assistant CEO (Operations) dan Ann Wong, Agriculture Deputy Director, Operations Planning & Contingency Department.
Kata Agung, Singapura merupakan mitra dagang strategis Indonesia di sektor peternakan.
“Kami mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara Indonesia dan Singapura, terutama dalam perdagangan produk peternakan. Dengan berbagai tantangan yang ada, kami tetap optimistis untuk terus meningkatkan ekspor, termasuk melalui upaya strategis seperti pengembangan peternakan ayam yang baru di Kepulauan Riau yang lebih dekat dengan Singapura,” terangnya.
Pengembangan peternakan ayam di Kepulauan Riau ini untuk meningkatkan daya saing ekspor khususnya ayam pedaging hidup ke Singapura yang akan bersaing dengan produk Malaysia.
Kunjungan tim SFA ke Kementerian Pertanian Indonesia di Jakarta.
Ekspor produk unggas ke Singapura
Saat ini, Indonesia telah memasok produk seperti telur, daging ayam dan sarang burung ke Singapura dengan total nilai USD 52 juta di 2024. Khusus untuk ekspor daging ayam dan telur mengalami lonjakan nilai ekspor lebih dari 200% dibanding 2023.
SFA mencatat Indonesia memiliki 21 perusahaan yang telah disetujui untuk mengekspor berbagai produk peternakan, termasuk DOC, telur, ayam hidup, daging unggas beku, dan produk olahan.
“Kami terus berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dalam memastikan keamanan pangan serta kelancaran perdagangan produk peternakan ke Singapura,” kata Abdul.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya masih menunggu hasil audit dari inspeksi 2024 terhadap tiga perusahaan Indonesia, serta ada enam perusahaan lain yang masih dalam antrean audit SFA.