Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Super Unggas Jaya ekspor 9,7 ton karkas ayam ke Timor Leste

Escrito por: aviNews Indonesia
PDF

Super Unggas Jaya, perusahaan unggas yang terafiliasi dengan CJ CheilJedang Group asal Korea Selatan, belum lama ini mengekspor karkas ayam beku ke Timor Leste sebanyak 9,7 ton dengan nilai 18.460 dolar AS.

Ini merupakan pengiriman kedua di tahun ini yang menegaskan daya saing produk unggas nasional di pasar regional.

Min Dong Sun, Direktur Utama Super Unggas Jaya, mengungkapkan perusahaan menargetkan total ekspor mencapai 60 ton, senilai 133.000 dolar AS, hingga akhir 2025. Target ini lebih tinggi dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar 33 ton.

“Kami berharap hingga akhir tahun volume ekspor bisa tembus 60 ton. Dan semoga dalam waktu dekat rencana kami untuk ekspor DOC dan telur tetas ke Timor Leste bisa segera direalisasikan,” katanya.

Sementara itu, Han Jung Kyu, Presiden Direktur CJ Feed Indonesia, mengatakan pihaknya akan terus menjajaki pasar baru di kawasan Asia. “Kami akan terus mengembangkan diri dan menjajaki ekspor ke negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia,” katanya.

Permintaan tinggi di Timor Leste

Data perdagangan menunjukkan bahwa permintaan daging ayam beku di Timor Leste masih tinggi, yakni 6.154 ton pada 2023 dan 5.244 ton pada 2024.

“Indonesia bersaing dengan Brazil dan Malaysia untuk memenuhi pasar daging ayam beku di Timor Leste. Ekspor yang dilakukan Super Unggas Jaya memperkuat pangsa pasar karkas ayam beku asal Indonesia di Timor Leste. Dengan jarak yang lebih dekat, produk kita bisa sampai lebih cepat dan tetap segar,” kata Makmun, Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan di Kementerian Pertanian.

“Dengan adanya ekspor ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha peternakan yang meningkatkan mutu, keamanan pangan, dan memperluas pasar ekspor. Kontribusi sektor peternakan terhadap ekonomi nasional pun akan semakin besar,” terangnya.

Ekspor yang berkelanjutan ini merupakan bukti nyata bahwa produk unggas Indonesia semakin mendapat tempat di pasar regional, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui hilirisasi dan penguatan pasar global, kata Makmun.

Penguatan sistem kesehatan hewan nasional

Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, mengungkapkan bahwa pemerintah sedang memperkuat sistem kesehatan hewan nasional.

“Kami terus mengupayakan penerapan sistem zonasi bebas avian influenza (AI) untuk meningkatkan daya saing unggas Indonesia di pasar domestik maupun internasional, serta memenuhi standar kesehatan hewan dunia,” terangnya.

PDF
Exit mobile version