
Dalam dinamika industri perunggasan yang terus berkembang, kebutuhan akan pendekatan baru dalam nutrisi dan kesehatan unggas menjadi semakin mendesak.
Menjawab tantangan ini, ADM Animal Nutrition Indonesia menggelar ADM Poultry Forum 2025 pada 7 Mei 2025, sebuah forum ilmiah yang mempertemukan pakar, praktisi lokal, dan pelaku industri dalam satu wadah inspiratif.
Acara ini tak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan riset terbaru, namun juga sarana untuk memperkuat komitmen bersama membangun industri yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Dalam sambutannya, Wully Wahyuni, S.Pt, MBA, General Manager ADM Animal Nutrition Indonesia menegaskan pentingnya forum ini sebagai kontribusi konkret bagi dunia perunggasan Indonesia.
Wully Wahyuni, S.Pt, MBA
Ia memperkenalkan ADM sebagai perusahaan global dengan rekam jejak panjang dalam inovasi nutrisi, tak hanya bagi hewan, tetapi juga manusia.
Dengan jaringan pusat inovasi yang tersebar di berbagai negara, ADM hadir membawa solusi berbasis sains, dari bahan baku, premiks, feed additives hingga specialty products.
Forum ini diharapkan menjadi titik temu gagasan, di mana pengetahuan dan praktik terbaik dapat dikolaborasikan untuk memperkuat fondasi industri nasional. |
Menakar ulang strategi produksi pulet
Mengawali sesi paparan ilmiah, Prof. Emeritus Steve Leeson, Poultry Nutrition & Production Expert, membuka wawasan tentang pentingnya manajemen pulet, fase ayam muda yang kelak menjadi penentu performa ayam petelur.
Prof. Emeritus Steve Leeson
Menurutnya, salah satu kekeliruan umum yang masih terjadi di Indonesia adalah mengabaikan pakan pre-layer, padahal fase ini krusial dalam menentukan panjangnya siklus produksi telur.
Prof. Steve menyoroti bahwa kebutuhan kalsium, meskipun dampaknya belum tampak di awal, akan sangat menentukan kualitas produksi jangka panjang.
Selain itu, pengaturan energi dalam pakan harus sejalan dengan target jumlah telur, sementara kadar asam amino menjadi kunci pengendalian ukuran telur.
Ia bahkan menyebutkan bahwa magnesium dapat membantu menambah berat telur jika digunakan secara tepat.
Tak kalah penting, ia memperkenalkan program mini-moult atau pre-pause sebagai strategi untuk meningkatkan ukuran telur pada awal produksi. Isu klasik seperti ketidakseimbangan rasio kalsium dan ketersediaan fosfor, terutama pada ayam tua, menjadi sorotan tersendiri.
Dalam konteks broiler breeder, peran antioksidan seperti vitamin E, selenium, dan pigmen carophyll seperti lutein, menjadi sangat kritikal dalam memastikan respon vaksin bekerja secara optimal terutama ketika periode pulet.
Pada periode pre-breeder, selain untuk transisi kalsium, Prof. Steve juga menekankan perlunya ‘fat pad’. Pada ayam breeder modern, ukurannya cukup ramping dengan cadangan lemak yang minimal. Pengelolaan cadangan lemak yang cukup, sangat penting untuk mempertahankan puncak produksi. |
Ia juga membahas teknik spiking terutama pada pejantan yang berumur lebih dari 40 minggu sebagai cara memperpanjang periode fertilitas.
Semua ini disampaikan dengan satu pesan kuat, manajemen nutrisi yang presisi adalah investasi jangka panjang.
Hati sebagai pusat kendali tubuh ayam
Tony Unandar, Private Poultry Farm Consultant, membawa audiens untuk memahami organ yang sering dilupakan namun sangat krusial yaitu hati.
Dalam pemaparannya, hati digambarkan sebagai ‘mesin pusat’ tubuh ayam, mengatur segala sesuatu mulai dari penyedia energi hingga detoksifikasi. Dalam konteks iklim tropis Indonesia, hati menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah heat stress yang memicu stres oksidatif dan kerusakan fungsi pencernaan. |
Tony menguraikan bagaimana dysbiosis akibat stres panas dapat merambat menjadi leaky gut hingga anoreksia. Banyak peternak, katanya, terburu-buru memberi antibiotik sebelum memahami bahwa akar masalahnya mungkin terletak pada kerusakan hati.
Tony Unandar
Ia juga menyoroti pentingnya analisis post-mortem dan visualisasi struktur hati, sebuah pendekatan ilmiah untuk mendiagnosis penyakit lebih akurat.
Salah satu refleksi menarik adalah pertanyaan: Jika kondisi hati berada di tingkat sedang, apakah masih bisa diselamatkan?
Jawabannya membuka ruang diskusi tentang fleksibilitas tubuh ayam dalam memperbaiki diri dengan bantuan nutrisi dan manajemen yang tepat termasuk strategi seperti puasa terkontrol.
Fungsi hati dan tantangan modern
Memperdalam topik serupa, Prof. Steve mengangkat isu fatty liver syndrome (FLS) yang kian marak di lapangan.
Ia memulai dengan menekankan peran hati dalam sintesis vitamin D dan menurunnya kadar vitamin E di dalam hati seiring bertambahnya usia ayam.
Ia menekankan perlunya membedakan antara antioksidan untuk pakan dan untuk ayam, yang satu bekerja di luar tubuh (pakan), sementara yang lain aktif secara biologis di dalam tubuh unggas.
Topik bile acid menjadi sorotan baru yang menarik. Komponen seperti biliverdin dan bilirubin bukan hanya penentu warna kulit telur, tapi juga indikator kesehatan hati.
Dalam sebuah studi, suplementasi bile acid 2 kg/ton terbukti meningkatkan daya cerna terhadap pakan sekaligus mencegah invasi patogen.
Ia juga memaparkan faktor penyebab FLS, seperti kelebihan energi dan lemak, serta menekankan pentingnya aktivitas fisik, contohnya, ayam free-range yang tidak menunjukkan kasus FLS sama sekali. Strategi pencegahan mencakup kombinasi vitamin C dan E, serta penggunaan double choline dan penambahan lemak yang terkendali. |
Ia juga mengkritik bahan baku seperti rapeseed yang tinggi glucosinolate, sebagai pencetus FLS jika digunakan berlebihan.
Nutrisi broiler modern
Dalam sesi terakhirnya, Prof. Steve menyampaikan informasi mendalam mengenai perkembangan terbaru dalam genetika ayam pedaging dan pendekatan nutrisi modern.
Salah satu poin penting adalah bagaimana teknologi genetika saat ini sudah berkembang pesat, bahkan dapat memilih gen berdasarkan urutan nukleotida tertentu.
Ia turut menekankan bahwa pencapaian bobot badan ayam pada fase awal, terutama pada hari ke-7 dan ke-21, merupakan faktor krusial yang secara signifikan mempengaruhi performa akhir.
Prof. Steve memperkenalkan konsep baru seperti panchromatic system, sebuah pendekatan penetasan di dalam warehouse yang ditujukan untuk mendorong perkembangan awal anak ayam. Hasilnya menunjukkan performa bobot badan akhir yang baik dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Selain itu, beliau membahas respons broiler terhadap variasi nutrient density yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kualitas pelet, temperatur dan kepadatan populasi.
Ia juga menyinggung pentingnya penerapan low-protein diet dengan konsep ideal protein, serta penggunaan enzim dan strategi super dosing. |
Prof. Steve mengingatkan bahwa respons ayam terhadap protein dan enzim sangat bervariasi. Penggunaan enzim secara konservatif dinilai kurang optimal, dan seharusnya dapat diterapkan secara lebih agresif untuk efisiensi pakan.
Ia juga menyoroti pentingnya ukuran partikel pelet, mengingat ayam modern masih mampu mengonsumsi pelet berukuran lebih besar hingga 5 mm, dengan performa yang tetap baik.
Inovasi dan solusi holistik ADM
Melengkapi wawasan nutrisi dengan pendekatan praktis, Dr. Milan Hruby, Vice President of CD&D ADM Animal Nutrition menyampaikan bahwa ADM kini bergerak menuju Next Generation Thinking dalam nutrisi hewan.
Dr. Milan Hruby
Fokusnya tidak hanya pada efisiensi protein, tetapi juga kesejahteraan hewan dan keberlanjutan lingkungan.
Ia memperkenalkan pendekatan berbasis data— termasuk evaluasi bioavailabilitas trace mineral dan penggunaan Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) untuk analisis bahan baku secara cepat dan akurat.
drh. Susanto, Program Manager Feed Additives & Specialties ADM Animal Nutrition Indonesia melanjutkan dengan menjelaskan program, produk, dan layanan ADM yang ditujukan untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dalam mengatasi tantangan nutrisi dan kesehatan hati ayam.
drh. Susanto
Ia menekankan tiga pilar utama ADM:
Produk ADM tidak hanya terbatas pada premix, tetapi juga feed additives dan functional solutions yang mencakup bioactives, organic acids, risk management, biotics, mineral organik, hingga produk specialties yang didedikasikan khusus untuk menunjang performa ayam. |
Terkait kesehatan hati, ADM memiliki program khusus bernama Liver Health Program, yang mencakup tujuh solusi seperti penanganan FLS, mikotoksin, stres oksidatif, hingga peningkatan kualitas telur.
Solusi ini didukung oleh produk seperti Lipotrans series untuk mencegah dan menangani kasus FLS, Mycotoxins Binder dengan fungsi detoksifikasi, Fresh Up, Osmo-C dan Orange untuk support program heat stress secara komprehensif sekaligus mampu mencegah stres oksidatif yang dapat merusak sel hati.
Tak hanya produk, ADM juga menawarkan layanan pemantauan berbasis teknologi seperti Liver Health Scan, Microwatch, dan Gut Health Scan, yang memungkinkan deteksi dini terhadap potensi gangguan organ vital sebelum gejala klinis muncul.
Selain itu, platform Sincro memungkinkan integrasi data kualitas bahan baku dengan sistem formulasi pakan untuk menciptakan efisiensi dan ketepatan dalam pemberian nutrisi.
Berikut ini dokumentasi dari kemeriahan dan keseruan ADM Poultry Forum 2025:
Tim ADM Animal Nutrition Indonesia
Penuh dengan kemeriahan, tak hanya diisi dengan materi berkualitas, tapi juga pertunjukan hiburan yang menarik.
Dipandu oleh Sahera Novyangtri, sesi talkshow dibanjiri berbagai pertanyaan.
Pemberian plakat penghargaan kepada para pembicara dan moderator.
PENULIS
Kualitas anak ayam – bagian II
H&N Technical TeamCara memaksimalkan manfaat dari sarang komunitas Van Gent bagian 2 – Manajemen
Winfridus BakkerFaktor dan strategi yang membantu meningkatkan kenyamanan termal unggas
Humberto Marques LiporiSolusi potensial untuk sindrom hemoragik hati berlemak pada ayam petelur
Edgar O. Oviedo-RondónNewcastle disease: Mengetahui virusnya dengan lebih baik untuk membuat keputusan pengendalian terbaik. Bagian I
Eliana Icochea D’ArrigoVarian virus Infectious Bursal Disease: Tantangan bagi vaksin komersial?
Arlen P. Gomez Gloria C. Ramirez-Nieto Maria Paula Urian AvilaSorotan penelitian dari International Poultry Scientific Forum 2025
Edgar O. Oviedo-RondónWawancara dengan Fahad Alfayez
Fahad AlfayezAsam hipoklorit, era baru dalam pemurnian air!
José Luis Valls GarcíaMengelola floor egg pada broiler breeder
Cobb Technical Services TeamVaccinating for Marek’s? Don’t be Thrown Off by PFU Levels
Isabel M. Gimeno