Apa 4 tantangan utama di industri telur?
Transformasi di seluruh rantai pasok dan produksi telur sangatlah krusial bagi industri telur untuk terus maju dan berkembang.
Transformasi di seluruh rantai pasok dan produksi telur sangatlah krusial bagi industri telur untuk terus maju dan berkembang. Menurut Dr Cristobal Garcia-Herrera, Staf Pengajar Senior di Sekolah Bisnis Imperial College di London, ada 4 tantangan utama yang dihadapi oleh industri telur.
Berbicara di konferensi tahunan International Egg Commission di Italia, Dr Cristobal memaparkan keempat tantangan itu:
Keberlanjutan dan dampak lingkungan
- mencakup emisi gas rumah kaca, penggunaan air, dan manajemen limbah.
- perhatian pada kesejahteraan hewan, khususnya tentang produksi telur bebas sangkar versus konvensional yang memicu terjadinya perubahan dalam praktik pemeliharaannya.
Manajemen penyakit
- Berbagai penyakit seperti avian influenza memiliki risiko yang signifikan bagi industri perunggasan. Outbreak penyakit-penyakit itu bisa merusak produksi telur, yang kemudian bisa menghambat penjualan dan meningkatkan biaya biosekuriti.
Perubahan regulasi
- Para pemerintah di berbagai belahan dunia menetapkan berbagai regulasi yang lebih ketat terkait dengan keamanan pangan, kesejahteraan hewan, dan perlindungan lingkungan. Kepatuhan pada berbagai regulasi ini bisa meningkatkan biaya operasional.
Volatilitas pasar dan perubahan preferensi konsumen
- Harga telur dan produk olahannya bisa berfluktuasi karena adanya perubahan suplai, biaya input, dan berbagai faktor eksternal seperti pembatasan perdagangan, bencana alam dan pandemi.
Meski demikian, Dr Cristobal menambahkan bahwa peluang di industri telur juga sangat besar, khususnya bila kita menyadari bahwa telur ada ‘pil vitamin besar’ yang disediakan alam untuk kita. Karena itu, penting bagi produsen telur untuk mengeksplorasi model-model bisnis yang baru, teknologi baru, dan produk-produk berbasis telur yang inovatif.