20 Nov 2024

Apa pelajaran dari kegagalan Pitik?

Pitik mulai tenggelam 1 tahun setelah mendapatkan pendanaan.

Pitik, startup di bidang teknologi perunggasan, didirikan pada 2021 oleh Arief Witjaksono yang berlatar belakang di bidang peternakan unggas, dan Rymax Joehana yang berpengalaman di bidang finansial.

  • Mereka berdua ingin merevolusi industri peternakan unggas di Indonesia.

Masalah

Masalah yang ditemukan Pitik adalah banyak peternak ayam mengalami inefisiensi dalam manajemen pemeliharaan, biaya produksi yang tinggi, dan permintaan yang volatil.

  • Menurut analisa mereka, industri perunggasan siap untuk didisrupsi karena konsumsi daging ayam diproyeksi terus tumbuh signifikan hingga 2029.
  • Namun, secara umum, produksi oleh para peternak masih tertinggal dibanding standar global.
  • Ini artinya permintaan daging ayam sangat masif dan dibutuhkan perbaikan dari sisi produksi.

Solusi

Pitik menawarkan solusi ke peternak untuk memproduksi ayam secara efisien dengan menyediakan aplikasi smart farming dengan peralatan IoT dan sapronak untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Pitik juga menawarkan pembiayaan kepada peternak yang membutuhkan dana untuk pengembangan bisnisnya.

Berlanjut setelah iklan.

Keberhasilan

Solusi yang ditawarkan untuk memecahkan masalah itu ternyata berhasil. Peternak pun menyukai Pitik.

Hingga Oktober 2022, Pitik mencapai traksi yang menakjubkan:

Pada Mei 2022, Pitik mendapat pendanaan seri A sebesar 14 juta dolar AS dari berbagai investor seperti Alpha JWC Ventures dan Wavemaker Partners. Dengan dana ini, Pitik ingin ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia.

Di titik ini, Pitik dipandang sebagai bintang bersinar di panggung agroteknologi Indonesia, dan mungkin merupakan perusahaan teknologi perunggasan terbesar di Indonesia.

Kejatuhan

Pitik mulai tenggelam 1 tahun setelah mendapatkan pendanaan.

Kejatuhan Pitik ini mulai terungkap secepat ketenarannya karena kekacauan yang disebabkan oleh ekspansinya yang agresif, ketergantungan yang berlebihan pada pendanaan investor, dan kegagalan beradaptasi dengan tantangan pasar unggas Indonesia yang tidak stabil.

Hari-hari penuh kebahagiaan:

Hari-hari penuh kesedihan:

Kejatuhan Pitik ini adalah kasus klasik dari ekspansi yang berlebihan dan ketergantungan yang berlebihan pada pendanaan eksternal. Ekspansi dan perekrutan pegawai yang agresif, dipicu oleh uang investor, membuat Pitik rentan terhadap perubahan kondisi pasar.

Masalah 1: Terlalu bergantung pada pendanaan investor dengan ekspansi yang agresif

Pendanaan seri A pada Mei 2022 sebesar 14 juta dolar AS memicu Pitik untuk berekspansi secara agresif. Sayangnya, mereka terlalu bergantung pada pendanaan tanpa mengembangkan model pendapatan yang berkelanjutan.

Di samping itu, banyak orang mengatakan bahwa Pitik merekrut orang terlalu banyak dengan gaji lebih tinggi daripada standar normal.

Masalah 2: Gagal beradaptasi dengan perubahan pasar

Umumnya, volatilitas permintaan disebabkan oleh:

Faktor internal

Faktor eksternal

Sayangnya, Pitik tidak siap dengan goncangan ekonomi itu. Model bisnis mereka terlalu bergantung pada pertumbuhan yang dapat diprediksi, tapi ketika kondisi pasar berubah, mereka tidak bisa berubah dengan cepat untuk bisa bertahan.

Di saat mereka menyadari hal ini, ternyata sudah terlambat.

Pembelajaran 1: Optimis dengan jangka panjang, pesimis dengan jangka pendek

Optimis tentang masa depan adalah penting untuk menjaga visi jangka panjang, tapi juga penting untuk peduli dengan berbagai realita jangka pendek yang bisa merusak rencana anda. Selalu berpikir beberapa langkah ke depan dan prediksi potensi bahaya di masa depan.

Dalam konteks Pitik, para pendirinya mendapatkan pendanaan yang signifikan dan berekspansi secara agresif tanpa benar-benar menyiapkan untuk potensi fluktuasi pasar atau hambatan operasional. Ekspansi agresif memang terlihat bagus untuk jangka pendek, tapi jadi buruk untuk jangka panjang ketika hal yang tak diinginkan terjadi.

Apa yang seharusnya dilakukan:

Pembelajaran 2: Bangunlah bisnis yang mandiri (bukan mesin penggalang dana)

Meski dana investor bisa mempercepat pertumbuhan, terlalu bergantung pada pendanaan eksternal adalah berisiko. Ekspansi Pitik yang agresif, perekrutan yang masif, dan ketergantungan pada uang investor membuat mereka dalam posisi yang rentan ketika mereka tidak bisa mendapatkan pendanaan yang baru.

Apa yang seharusnya dilakukan:

Pembelajaran 3: Adaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar

Kegagalan Pitik untuk beradaptasi dengan pasar unggas yang volatil adalah penyebab utama dari kehancurannya. Ini menunjukkan pentingnya bersikap cekatan dan proaktif saat kondisi pasar berubah.

Jika anda bergerak pelan, anda akan mati. Memang brutal, tetapi itulah kenyataannya.

Apa yang seharusnya dilakukan:

Ulasan ini ditulis oleh Admond Lee dari The Runway Ventures.

Terkait dengan Pasar

BERGABUNGLAH DENGAN KOMUNITAS UNGGAS KAMI

Akses ke artikel dalam PDF
Terus ikuti buletin kami
Dapatkan majalah dalam versi digital secara gratis

TEMUKAN
AgriFM - Podcast sektor peternakan dalam bahasa Spanyol
agriCalendar - Kalender acara di dunia peternakanagriCalendar
agrinewsCampus - Kursus pelatihan untuk sektor peternakan