Konten ini tersedia dalam:
English Philipino
Penyakit Gumboro, juga dikenal sebagai Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Infectious Bursitis, pertama kali dilaporkan di Delaware, AS, pada tahun 1962. Ini adalah penyakit virus imunosupresif yang terutama menyerang ayam berusia antara 3 hingga 6 minggu dan memiliki distribusi global.
Virus yang menyebabkan penyakit ini termasuk dalam genus Avibirnavirus, famili Birnaviridae, dan memiliki dua serotipe: I dan II.
Serotipe I telah terdeteksi pada ayam, ayam betina, merpati, dan ayam mutiara (Kasanga et al., 2008) tetapi hanya bersifat patogen pada ayam dan ayam betina.
Serotipe I selanjutnya dibagi menjadi dua subtipe antigenik: klasik dan varian, sedangkan serotipe II tetap asimtomatik pada kalkun, burung gagak, burung unta, dan bebek (Ogawa dkk., 1998; Yilmaz dkk., 2019).
Sejak laporan pertamanya, banyak varian virus telah teridentifikasi, sehingga menyulitkan upaya pengendalian penyakit. Sampai tahun 1980-an, vaksinasi efektif dalam mengendalikan penyakit, dengan tingkat kematian pada ayam pedaging di bawah 2%.
Namun, dengan mutasi dan penyusunan kembali virus yang terus berlanjut, varian antigenik baru muncul, yang menyebabkan angka kematian lebih tinggi, bahkan dengan adanya protokol vaksinasi yang ketat.
Varian-varian ini dapat muncul secara subklinis, mengurangi pertumbuhan dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi sekunder, yang mengakibatkan kerugian ekonomi besar bagi industri unggas.
MELIHAT LEBIH JELAS VIRUSNYA
Virus ini berbentuk icosahedral, tidak memiliki selubung, dan terdiri dari dua segmen RNA untai ganda linear, yang diberi nama A dan B.
Segmen B mengkode VP1, yaitu RNA polimerase virus, sedangkan segmen A menghasilkan protein kapsid pVP2 dan VP3, serta protease VP4 dan VP5, yaitu protein non-struktural yang berperan dalam fungsi regulasi dan disrupsi membran pada sel yang terinfeksi. ( (Mundt, 1999) (Gambar 1).
Di antara komponen-komponen yang disebutkan di atas, protein VP2 sangat penting karena menentukan antigenisitas, virulensi, dan patogenisitas virus.
Ini berisi wilayah yang dapat diikat oleh antibodi, dan ketika terpapar respon imun, ia cenderung mengalami mutasi yang lebih besar, sehingga menjadikannya wilayah yang sangat bervariasi. (Letzel dan kawan-kawan, 2007).
Gambar 1. Struktur dan komponen genom Virus Infectious Bursal Disease (IBDV).
Protein kapsid VP2 mengandung tiga domain berbeda: base (B), envelope (S), dan projection (P).
Domain P terdiri dari em...