28 Nov 2024

Janu Putra cetak kenaikan laba bersih

Pendapatan usaha juga tumbuh 33,70% secara tahunan mencapai Rp 195,03 miliar.

Janu Putra Sejahtera, perusahaan unggas terintegrasi, mencatat laba bersih Rp 6,56 miliar di 9 bulan pertama 2024, meningkat 48,41% secara tahunan.

  • Pendapatan usaha Janu Putra tumbuh 33,70% secara tahunan mencapai Rp 195,03 miliar.
  • Pendapatan ini didominasi oleh penjualan broiler komersial, sementara pendapatan dari penjualan DOC sebesar Rp 31,39 miliar.
  • Janu Putra menjual telur sebanyak Rp 16,66 miliar dan karkas ayam sebesar Rp 5,75 miliar selama periode tersebut.
  • Beban pokok ikut naik 32,12% secara tahunan menjadi Rp 180,39 miliar, sehingga menyisakan laba kotor sebesar Rp 14,64 miliar.
  • Setelah dipotong beban usaha, secara operasional Janu Putra mencatat laba sebelum pajak Rp 8,61 miliar dengan laba operasional Rp 7,47 miliar.

Neraca keuangan menunjukkan total aset meningkat 3,82% secara tahunan menjadi Rp 369,33 miliar, liabilitas (utang) naik 4,52% menjadi Rp 162,02 miliar, dengan ekuitas tumbuh 3,27%.

Namun, posisi kas akhir September 2024 tertekan 65,21% secara tahunan, tersisa Rp 3,80 miliar. Penyebab utamanya adalah pembayaran kepada pemasok hingga pembayaran utang bank.

Di awal tahun Janu Putra menargetkan pendapatan sebesar Rp 440-450 miliar untuk 2024, dengan target laba sebesar Rp 13-14 miliar.

Penggunaan dana IPO

Di semester pertama 2024, Janu Putra telah merealisasikan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham senilai Rp 75,71 miliar dari total perolehan Rp 80 miliar.

Direktur Utama, Sri Mulyani mengatakan sebagian besar dana IPO dibelanjakan untuk ekspansi bisnis, seperti membeli lahan baru. Dana IPO juga digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di daerah Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta senilai Rp 40,63 miliar.

Berlanjut setelah iklan.

“Dana IPO juga digunakan untuk pembelian lahan di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pembangunan hatchery baru sebesar Rp 15,52 miliar,” ungkap Sri.

Ia melanjutkan, sebagian dana IPO digunakan untuk pelunasan utang usaha sebesar Rp 11,53 miliar dan untuk modal kerja sebanyak 8,03 miliar. Dengan demikian sisa dana IPO saham perseroan mencapai Rp 4,29 miliar.

Rencana 2025 dan 2026

Di sisi lain, Janu Putra belum memiliki pabrik pakan, sehingga perusahaan masih membuka opsi untuk menggandeng investor strategis baru.

“Ke depannya jika memang dirasa itu menguntungkan perusahaan dan menguntungkan investor juga. Kami akan membuka kepada semua pihak, baik investor lokal dan asing yang berkenan untuk investasi lebih. Kami akan pertimbangkan,” kata Fadhl Muhammad Firdaus, Direktur.

Terkait dengan Pasar

BERGABUNGLAH DENGAN KOMUNITAS UNGGAS KAMI

Akses ke artikel dalam PDF
Terus ikuti buletin kami
Dapatkan majalah dalam versi digital secara gratis

TEMUKAN
AgriFM - Podcast sektor peternakan dalam bahasa Spanyol
agriCalendar - Kalender acara di dunia peternakanagriCalendar
agrinewsCampus - Kursus pelatihan untuk sektor peternakan