
Anwar Tandiono
Japfa Comfeed Indonesia, melalui anak perusahaannya Indojaya Agrinusa, berencana mendirikan rumah potong ayam (RPA) di daerah Kawal Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.
Menurut Anwar Tandiono, Head of Feed Operations untuk Japfa di wilayah Sumatera, pendirian fasilitas itu ditujukan untuk menekan tingginya harga ayam pedaging di pasar tradisional dan modern di Pulau Bintan.
Anwar Tandiono
Masih banyak tengkulak mempermainkan harga meski pemerintah pusat telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) di Rp 40 ribu per kg.
Kata Anwar, bila RPA itu telah beroperasi, warga akan mendapatkan harga daging ayam yang lebih terjangkau.
Setelah proyek kandang rampung
Anwar mengungkapkan bahwa RPA itu akan didirikan setelah semua proyek kandang ayam pedaging berproduksi secara optimal di angka 1,2 juta ekor per bulan.
Tahun ini pihaknya akan membangun sejumlah kandang ayam pedaging di kawasan Tirta Madu, Desa Toapaya Selatan, Kelurahan Toapaya Asri dan di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang.
“Kami juga melibatkan 21 mitra kerja dari warga Bintan sebagai peternak ayam untuk mendukung program ini,” kata Anwar.
Ia menambahkan, proyek kandang ayam pedaging di Kecamatan Toapaya dan Kecamatan Gunung Kijang telah mendapatkan persetujuan izin penggunaan lahan dari pemerintah daerah.
Di samping itu, “kami telah melakukan audiensi dengan DPRD Bintan untuk pengembangan peternakan ayam pedaging, peternakan ayam petelur, dan pembibitan ayam di Bintan,” kata Anwar.
PENULIS
Inisiatif Salmonella di industri unggas AS selama tahun 2024
Bill PotterPembersihan dan desinfeksi kandang berdinding terbuka dan produksi broiler pada musim lembab
Mabel Sibonginkosi NdebeleKualitas anak ayam – bagian II
H&N Technical TeamCara memaksimalkan manfaat dari sarang komunitas Van Gent bagian 2 – Manajemen
Winfridus BakkerFaktor dan strategi yang membantu meningkatkan kenyamanan termal unggas
Humberto Marques LiporiSolusi potensial untuk sindrom hemoragik hati berlemak pada ayam petelur
Edgar O. Oviedo-RondónNewcastle disease: Mengetahui virusnya dengan lebih baik untuk membuat keputusan pengendalian terbaik. Bagian I
Eliana Icochea D’ArrigoVarian virus Infectious Bursal Disease: Tantangan bagi vaksin komersial?
Arlen P. Gomez Gloria C. Ramirez-Nieto Maria Paula Urian AvilaSorotan penelitian dari International Poultry Scientific Forum 2025
Edgar O. Oviedo-RondónWawancara dengan Fahad Alfayez
Fahad AlfayezAsam hipoklorit, era baru dalam pemurnian air!
José Luis Valls GarcíaMengelola floor egg pada broiler breeder
Cobb Technical Services TeamVaccinating for Marek’s? Don’t be Thrown Off by PFU Levels
Isabel M. Gimeno