19 Agu 2025

Kapasitas produksi daging ayam Japfa lampaui kebutuhan MBG

Kapasitas konservatif Japfa mampu menutupi kebutuhan MBG hampir 2,36 kali lipat.

Japfa Comfeed Indonesia memiliki kapasitas produksi yang melampaui kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah mulai 2025, menurut laporan yang dirilis Kabar Bursa.

Proyeksi produksi daging ayam nasional pada 2025 mencapai sekitar 4,2 juta ton karkas, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kebutuhan MBG diperkirakan sebesar 70 ribu ton per tahun, setara 1,66% dari total produksi nasional. Angka ini relatif kecil jika dibandingkan dengan konsumsi nasional yang hampir setara dengan produksi domestik.

Kapasitas produksi

Dari sisi kapasitas, Japfa mengoperasikan 15 rumah potong ayam (RPA) dengan estimasi produksi konservatif mencapai 165.564 ton karkas per tahun.

Dalam skenario maksimal, kapasitas dapat meningkat hingga 331.128 ton per tahun. Angka tersebut belum mencakup kontribusi dari unit pengolahan So Good Food yang memproduksi ayam olahan siap masak, dengan produksi gabungan ratusan ton per bulan.

Perbandingan langsung menunjukkan bahwa kapasitas konservatif Japfa mampu menutupi kebutuhan MBG hampir 2,36 kali lipat. Jika kapasitas maksimal dioptimalkan, suplai dapat mencapai 4,73 kali lipat dari kebutuhan MBG.

Secara nasional, kontribusi Japfa terhadap total produksi berada di kisaran 3,9-7,9%.

Berlanjut setelah iklan.

Fasilitas produksi di hulu

Di sisi hulu, Japfa memperkuat pasokan dengan 78 breeding farm dan 30 hatchery di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

Lokasi-lokasi ini dipilih dengan mempertimbangkan risiko penyakit yang rendah dan kedekatan dengan jaringan distribusi.

Contohnya di Lampung, jarak farm ke jalan raya hanya sekitar 2km, yang menurut studi industri dapat menurunkan ongkos transportasi DOC hingga 18-24%.

Jaringan cold storage

Infrastruktur pendukung mencakup lima cold storage di Palembang, Lampung, Tangerang Selatan, Surakarta, dan Mojokerto dengan kapasitas simpan 50-150 ton per unit.

Jaringan ini memungkinkan pasokan daging ayam segar diatur secara regional, mengurangi biaya logistik dan risiko keterlambatan distribusi.

Teknologi

Teknologi juga menjadi bagian dari keunggulan operasional. Penerapan Warehouse Management System (WMS) dan Transportation Management System (TMS) di sejumlah RPA memfasilitasi pelacakan real-time produksi dan distribusi.

Sementara itu, distribusi DOC memanfaatkan sistem Internet of Things (IoT) yang memantau suhu 32-35°C, lokasi, dan waktu tempuh, menjaga tingkat kematian DOC di bawah 1%—lebih baik dibanding rata-rata industri 2-3%.

Dengan kapasitas yang signifikan, jaringan distribusi yang luas, dan dukungan teknologi pengolahan modern, Japfa memiliki modal kuat untuk menjadi pemasok utama program MBG sekaligus mempertahankan kontribusi penting di pasar nasional.


Terkait dengan Olahan
TEMUKAN
AgriFM - Podcast sektor peternakan dalam bahasa Spanyol
agriCalendar - Kalender acara di dunia peternakanagriCalendar
agrinewsCampus - Kursus pelatihan untuk sektor peternakan