Konsumsi jagung untuk pakan ternak diproyeksi capai 9 juta ton di 2024/25
Produksi jagung di Indonesia di tahun pemasaran 2024/25 diharapkan mengalami kenaikan, didorong oleh meningkatnya permintaan dari industri pakan dan pemulihan ekonomi.
Available in other languages:Produksi jagung di Indonesia di tahun pemasaran 2024/25 diharapkan mengalami kenaikan, didorong oleh meningkatnya permintaan dari industri pakan dan pemulihan ekonomi.
- Menurut USDA, konsumsi jagung untuk pakan ternak diproyeksi mencapai 9 juta ton di 2024/25, naik dari 8,6 juta ton pada 2023/24. Pertumbuhan ini didorong oleh membaiknya ekonomi, meningkatnya permintaan pakan unggas, dan populasi yang semakin bergantung pada daging unggas sebagai sumber protein pokok.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor jagung menghadapi berbagai tantangan, termasuk kekurangan produksi lokal dan melonjaknya harga. Masalah-masalah ini berdampak signifikan pada industri pakan, yang menyebabkan pabrik pakan mengurangi jagung dalam formulasi mereka menjadi hanya 38–40% dengan menggantinya dengan gandum impor, yang harganya lebih kompetitif.
Namun, pada pertengahan 2024, stok jagung di pabrik pakan meningkat sebesar 17,4% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Optimisme tumbuh karena hasil panen yang lebih baik diantisipasi untuk tahun mendatang, dengan penggunaan jagung dalam formulasi pakan diperkirakan meningkat menjadi 48%. Ini menandai langkah penting menuju pemulihan bagi industri jagung dan pakan.
Sektor pabrik pakan
Laporan USDA menyatakan, sektor pabrik pakan sangat penting dalam ekosistem pertanian Indonesia. Tersebar di 10 provinsi, Indonesia memiliki 110 pabrik pakan yang dioperasikan oleh 44 perusahaan, yang sebagian besar berpusat di Pulau Jawa.
- Pada 2023, total kapasitas terpasang untuk pakan unggas mencapai 27,6 juta ton, meskipun pabrik-pabrik pakan hanya beroperasi pada 70–75% dari kapasitas ini. Pakan unggas mendominasi sektor ini, menyumbang 90% dari total produksi, dengan pakan akuakultur berkontribusi 6% dan pakan sapi dan babi menyumbang 4% sisanya.
Siap pulih
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, industri perunggasan tetap menjadi andalan pasar pakan ternak Indonesia. Pada 2023, sektor ini menghadapi penurunan populasi unggas akibat kelebihan produksi ayam pedaging dan ayam petelur. Hal ini mendorong Kementerian Pertanian untuk menerapkan langkah-langkah pemusnahan, termasuk mengurangi stok induk sebanyak 2,5 juta ekor, yang mengakibatkan penurunan kumulatif sebanyak 70,8 juta stok DOC, tulis USDA dalam laporannya.
- Namun, industri ini siap untuk pulih, dengan populasi unggas diperkirakan tumbuh sebesar 6% pada 2024. Meningkatnya permintaan daging unggas dan ekspansi ekonomi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ini, dengan konsumsi daging unggas per kapita meningkat dari 11,63kg pada 2022 menjadi 12,58kg pada 2023.
Jagung adalah sektor penting
Menurut USDA, jagung tetap penting bagi pertanian Indonesia. Daerah penghasil jagung utama di negara ini meliputi Jawa, yang menyumbang 40% dari produksi nasional, diikuti oleh Sulawesi dan Sumatera masing-masing sebesar 24%, dan Nusa Tenggara sebesar 10%.
- Siklus tanam sangat erat kaitannya dengan pola musiman Indonesia, dengan siklus pertama terjadi dari Oktober hingga Februari, siklus kedua dari Maret hingga Juni, dan siklus ketiga dari Juli hingga September. Kedekatan dengan sumber air juga memungkinkan beberapa daerah untuk memiliki hingga tiga siklus tanam setiap tahunnya.
- Namun, siklus produksi 2023/24 menghadapi kemunduran karena keterlambatan penanaman dan panen yang disebabkan oleh El Niño. Perkiraan USDA menunjukkan bahwa luas panen dan produksi untuk 2023/24 akan turun menjadi masing-masing 3,6 juta ha dan 12,2 juta ton, yang menandai penurunan sebesar 2,7% dan 3,9% dari proyeksi sebelumnya.
Panen besar pertama, yang biasanya berlangsung antara Januari dan Februari, ditunda hingga Maret dan April 2024. Meskipun ada tantangan ini, peningkatan curah hujan dan kondisi yang menguntungkan pada akhir 2024 diharapkan dapat meningkatkan produksi hingga 12,5 juta ton pada 2024/25.
Industri benih memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ini. Pada 2024, permintaan benih diproyeksikan mencapai 45.121 ton untuk 3 juta ha lahan pertanian.
- Sementara pemerintah menyediakan benih bersubsidi untuk 2 juta hektar, petani semakin memilih benih komersial karena hasilnya lebih tinggi. Benih jagung hibrida diproyeksikan akan mencakup 80% dari area yang dibudidayakan pada 2023/24, peningkatan yang signifikan dari 72-75% pada tahun sebelumnya.
Meskipun harga menurun selama panen kedua 2023, harga jagung tetap relatif tinggi, sehingga mendorong petani untuk memprioritaskan jagung daripada tanaman sekunder lainnya, menurut USDA.