Site icon aviNews, la revista global de avicultura

Teknologi mesin penglihatan untuk memantau kesejahteraan unggas

Escrito por: Lilong Chai
PDF

Konten ini tersedia dalam: English Melayu (Malay) ไทย (Thai) Tiếng Việt (Vietnamese) Philipino

LATAR BELAKANG

Produksi unggas memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan protein yang terjangkau bagi populasi dunia yang terus meningkat (misalnya, ayam dan telur). Amerika Serikat saat ini merupakan produsen ayam pedaging terbesar di dunia dan produsen telur terbesar ke-2 berkat inovasi berkelanjutan dalam breeding, manajemen nutrisi, pengendalian lingkungan, dan pencegahan penyakit, dll.

Namun, peternakan unggas dan telur di AS menghadapi beberapa tantangan produksi seperti masalah kesejahteraan hewan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, para peneliti di University of Georgia (UGA, laboratorium peternakan unggas presisi yang dikepalai Dr. Lilong Chai) mengembangkan sejumlah teknologi peternakan presisi untuk memantau kesejahteraan dan perilaku ayam pedaging dan ayam petelur yang dipelihara di luar sangkar.

DISTRIBUSI DAN PERILAKU AYAM PEDAGING DI LANTAI

Distribusi spasial ayam pedaging merupakan indikasi apakah flok tersebut sehat atau tidak. Pemeriksaan rutin distribusi lantai kandang ayam pedaging dilakukan secara manual di kandang komersial setiap hari atau beberapa kali sehari, yang membutuhkan banyak tenaga kerja, waktu, dan rentan terhadap kesalahan staf peternakan.

 

Gambar 1. Tampilan atas pen dan definisi zona. Kotak merah (1) zona minum; (2) zona makan; dan (3) zona istirahat/aktivitas.

Gambar 2. Pengumpulan dan analisis data.

Gambar 3. Hasil klasifikasi perilaku model Densenet-264 pada dataset ayam pedaging.

Gambar 4. Deteksi ayam pedaging di lantai.

MEMATUK, SALAH BERTELUR, DAN DISTRIBUSI PADA AYAM PETELUR BEBAS SANGKAR

Restoran-restoran besar dan jaringan toko kelontong di Amerika Serikat telah berjanji untuk membeli telur bebas kandang (cage free – CF) hanya pada tahun 2025 atau 2030.

Metode mesin penglihatan dikembangkan dan diuji dalam melacak lantai dan distribusi spasial ayam (Gambar 5 dan Gambar 6), dan mengidentifikasi perilaku mematuk ayam betina dan potensi luka (Gambar 7 dan Gambar 8) di fasilitas penelitian bebas sangkar di UGA. Model YOLOv5xpecking diuji dengan presisi 88,3% dalam melacak mematuk.

Gambar 5. Jumlah ayam yang diidentifikasi pada kepadatan rendah dan kepadatan sedang oleh model kami: kepadatan rendah (a) vs. kepadatan sedang (b).

Gambar 6. Jumlah ayam yang diidentifikasi berdasarkan sudut horizontal dan sudut vertikal oleh model kami: sudut horizontal (a) dan sudut vertikal (b).

Gambar 7. Perilaku mematuk dan luka pada ayam petelur.

Gambar 8. Performa model deep learning YOLOv5-pecking dalam deteksi mematuk: a – mematuk di zona istirahat, b – mematuk di zona makan, c – mematuk di zona minum; d – dua ayam mematuk satu ayam (dengan kata lain, ayam yang sama dalam c dipatuk oleh dua ayam tersebut pada waktu yang sama).

Selain itu, sekitar 5400 gambar dikumpulkan dan digunakan untuk melatih model deep learning lainnya (yaitu, YOLOv5m-FELB – perilaku bertelur di lantai), yang mencapai 90% presisi (Gambar 9).

Gambar 9. Perilaku bertelur di lantai yang terdeteksi dalam data uji menggunakan model YOLOv5s untuk proporsi ayam yang berbeda: a) deteksi ayam secara individu; dan b) deteksi ayam secara berkelompok.

Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi atau memindai telur lantai (Gambar 10).

Gambar 10. Pemindaian telur lantai dengan mesin penglihatan.

RINGKASAN

Berbagai metode mesin penglihatan atau deep learning dikembangkan di departemen ilmu unggas Universitas Georgia untuk memantau kesejahteraan dan perilaku ayam pedaging dan ayam petelur tanpa sangkar.

Temuan tersebut memberikan referensi untuk mengembangkan sistem peternakan unggas presisi pada peternakan ayam pedaging dan telur komersial untuk mengatasi masalah terkait produksi, kesejahteraan, dan kesehatan unggas. Proyek Dr. Lilong Chai disponsori oleh USDA-NIFA, USDA ARS, Egg Industry Center, Georgia Research Alliance, UGA, Oracle, dan perusahaan unggas, dll.

Bibliografi tersedia berdasarkan permintaan

 

PDF
Exit mobile version