
18 Jul 2025
Malindo Food Delight ekspor 40 ton produk olahan ayam ke Timur Tengah dan Asia
Semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
Malindo Food Delight belum lama ini mengekspor produk olahan ayam sebanyak 40 ton dengan nilai sekitar Rp 2,4 miliar ke Uni Emirat Arab, Oman, Singapura, dan Jepang.
Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, sangat menggapresiasi aktivitas ekspor ini.
“Ini menunjukkan Malindo beserta mitra terus menjalin kerja sama dan tahun ini sudah kedua kali. Sebelumnya di April 2025 juga melepas ekspor ke Oman, kemudian Jepang dan Singapura. Sekarang ditambah lagi membuka pasar baru di Uni Emirat Arab,” katanya.
Dari 40 ton produk yang diekspor:
- 11 ton dikirim ke Uni Emirat Arab. Ekspor ini menjadi pengiriman perdana ke negara tersebut.
- 11 ton dikirim ke Oman
- 12 ton ke Singapura
- 6 ton ke Jepang

Agung Suganda
Harapan ekspor ke Arab Saudi
Agung berharap ekspor ke kawasan Timur Tengah, khususnya Arab Saudi, dapat segera terwujud.
“Jemaah haji kita setiap tahun tidak kurang dari 221 ribu orang dan jemaah umroh nyaris setiap hari. Bila di kateringnya di sana ada olahan yang diproduksi Malindo tentu akan semakin mantap,” ujarnya.
Menurut Agung, dukungan ekspor produk olahan unggas merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk mendorong hilirisasi dan memperluas pasar.
Hilirisasi dinilai penting untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurai tekanan di pasar domestik.

Rewin Hanrahan (kanan)
Memenuhi standar internasional
Rewin Hanrahan, Direktur Malindo Feedmill, induk dari Malindo Food Delight, mengungkapkan semua produk olahan yang diekspor telah memenuhi standar internasional dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah.
“Ini berkat dukungan Kementerian Pertanian yang terus mendorong dan memfasilitasi pelaku industri untuk menembus pasar ekspor. Karena hal ini tidak dapat diwujudkan bila tanpa G to G,” ujarnya.
Ia menyebut ekspor perdana ke Uni Emirat Arab sebagai momentum penting bagi perluasan pasar. Sementara permintaan dari Jepang dan Singapura tetap stabil, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok pangan global.
“Ke depan kami berkomitmen terus meningkatkan kapasitas produksi, memperluas pasar ekspor, dan memperkuat sistem mutu serta penelusuran produk demi membawa nama baik Indonesia di panggung dunia,” kata Rewin.