
Untuk membaca lebih banyak konten dari aviNews International March 2025
Konten ini tersedia dalam:
English Melayu (Malay) ไทย (Thai) Tiếng Việt (Vietnamese) Philipino
Sistem bersarang dirancang untuk memaksimalkan produksi telur yang bersih, mudah dierami, bebas dari kontaminasi, dan tidak terpapar kelembapan.
Sayangnya, terkadang peternak akan memiliki flok yang menolak sangkar dan bertelur di luar sangkar (di litter atau di slat).
Dalam kasus ekstrem, jika sebagian besar flok bertelur di luar sangkar, performa penetasan dan kualitas anak ayam dapat menurun. Selain itu, pengumpulan floor egg (telur lantai) memerlukan tenaga kerja ekstra dan menimbulkan risiko biosekuriti di hatchery.
HENTIKAN KEBIASAAN SEBELUM DIMULAI
Meskipun floor egg menjadi masalah selama periode produksi, ada praktik pengelolaan selama pemeliharaan yang dapat mencegah floor egg. Dalam beberapa kasus, ayam tidak dapat dengan mudah mengakses sangkar karena mereka tidak belajar cara melompat selama pemeliharaan.
Pengayaan dalam pemeliharaan merupakan pilihan yang tepat untuk mengajarkan ayam cara memanjat dan melompat.
Menempatkan tempat bertengger tipe bilah di bawah satu jalur nipple juga mendorong lompatan dan menciptakan hubungan positif antara melompat ke bilah dan minum. Tinggi bilah tidak boleh lebih tinggi dari 45 cm.
Jenis tempat makan juga dapat memengaruhi mobilitas. Dengan pan feeder, ayam bergerak di bawah pan feeder.
Gambar 2. Jika tempat makan dipasang pada bilah-bilah, pastikan tingginya tepat sehingga ayam dapat dengan mudah melewati tempat makan untuk mengakses sangkar.
Intensitas cahaya juga dapat menyebabkan masalah floor egg. Intensitas cahaya yang sangat rendah (<1 lux) selama pemeliharaan dapat mengurangi aktivitas ayam.
Ayam betina perlu merasa aman saat bertelur dan akan mencari tempat yang relatif gelap untuk bertelur. Mereka cenderung bertelur di tempat yang gelap daripada di kotak sarang yang mungkin lebih jauh.
Terlalu banyak alas kandang di lantai dapat mendorong ayam untuk bertelur di luar sarang. Jaga ketinggian alas kandang pada 4 hingga 6 cm, tergantung pada pengaturan kandang dan jenis sarang.
Tempat makan dan minum tidak boleh menghalangi akses ke kotak sarang. Gantung tempat makan pada ketinggian yang memungkinkan ayam lewat di bawahnya atau di atasnya yang diletakkan langsung di bilah. Pastikan ketinggian tempat minum, ayam per nipple, dan tekanan sudah benar.
Ayam betina dapat berkerumun di sekitar saluran air minum jika akses air tidak mencukupi dan menghalangi pintu masuk sarang. Produsen harus selalu mengikuti petunjuk teknis produsen dan tidak membatasi atau melebihi jumlah yang disarankan untuk setiap ayam.
Bagian dalam kotak sarang harus bersih dan bebas parasit. Ektoparasit, seperti tungau merah, dapat mengganggu ayam dan menyebabkan mereka menghindari sarang. Sebaiknya bantalan yang kotor dibuang dan dicuci, lalu dibiarkan kering sepenuhnya sebelum digunakan kembali.
Biasanya rasio floor egg di atas 2% menunjukkan adanya masalah atau bahwa perbaikan perlu dilakukan. Kumpulkan floor egg secara teratur sehingga ayam memiliki peluang minimal untuk mengaitkan telur dengan litter.
Tentukan apakah ayam betina mengalami kesulitan mengakses sarang. Jika melompat tampaknya menjadi tantangan, periksa tinggi bilah (harus 45 cm atau lebih rendah) dan pertimbangkan untuk memasang jalan landai sebagai solusi cepat.
Pastikan tersedia cukup banyak sarang. Karena sekitar 80% flok akan bertelur dalam jangka waktu yang sama, kotak sarang bisa penuh sesak. Ayam yang tidak dapat dengan mudah menemukan tempat akan cenderung bertelur di lantai.
KESIMPULAN
Penting untuk mengelola produksi floor egg secara proaktif. Latih pullet di awal masa pemeliharaan dengan penekanan pada mobilitas yang baik. Pastikan kotak sarang dalam produksi menarik dan mudah diakses.
Pengamatan yang baik dan mengambil tindakan pada tanda pertama produksi floor egg dapat membantu mengurangi masalah di awal produksi.