Mentan akan turun tangan bila harga ayam hidup tak membaik
Harga di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek hanya berkisar Rp 13.200-14.400 per kg.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan akan langsung turun tangan bila harga ayam hidup di tingkat peternak yang saat ini tengah mengalami penurunan signifikan tidak kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.
“Kami sudah minta Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk memonitor setiap hari. Kami diberi janji dalam satu minggu akan normal kembali,” kata Amran.
Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, ia mengatakan bahwa masalah penurunan harga di tingkat peternak biasanya akan dengan cepat teratasi setelah Kementerian Pertanian mengundang para pemangku kepentingan.
Di samping itu, Amran mengakui saat ini produksi ayam hidup dan telur sedang tinggi, sehingga secara otomatis membuat harga jualnya jadi turun. Untuk mengatasi permasalahan ini, katanya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperbanyak jumlah ekspor ke luar negeri.
Harga ayam hidup dan telur
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan harga ayam hidup di tingkat peternak tengah mengalami penurunan yang signifikan. Harga di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek hanya berkisar Rp 13.200-14.400 per kg.
“Angka ini jauh di bawah titik impas yang berada di Rp 19.000 per kg, bahkan lebih rendah lagi dibanding Harga Acuan Penjualan yang ditetapkan sebesar Rp 25.000 per kg,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Harga telur ayam ras juga mengalami tekanan serupa, dengan harga jual di lapangan sekitar Rp 22.800-23.600 per kg, masih di bawah Harga Acuan Penjualan yang telah ditetapkan sebesar Rp 26.500 per kg.
Saat ini Bapanas sudah melakukan upaya-upaya untuk melindungi peternak ayam ras dari kerugian dengan aksi penyerapan produk ayam hidup dan telur bersama seluruh Dinas Urusan Pangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.