24 Jun 2025

Pemerintah diminta guyur bansos untuk serap daging ayam di RPA

Para pengusaha perunggasan meminta pemerintah untuk segera mengguyur bantuan sosial (bansos) pangan daging ayam bagi para peternak broiler karena harga ayam hidup yang semakin rendah dari harga acuan pembelian (HAP).

Para pengusaha perunggasan meminta pemerintah untuk segera mengguyur bantuan sosial (bansos) pangan daging ayam bagi para peternak broiler karena harga ayam hidup yang semakin rendah dari harga acuan pembelian (HAP).

Achmad Dawami, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), mengatakan bahwa saat ini stok daging ayam di banyak rumah potong ayam (RPA) sudah menumpuk lantaran daya beli masyarakat yang merosot.

“Untuk jangka pendek, supaya segera dicairkan bansos, dana paling butuh Rp 2-3 triliun sudah cukup untuk membeli ayam-ayam yang sudah dipotong di RPA-RPA yang sekarang stoknya lagi menumpuk,” kata Dawami kepada media lokal.

“Bagi pemilik-pemilik RPA yang daging ayamnya dibeli oleh pemerintah, mereka wajib membeli ayam dari para peternak dengan harga yang dikonversikan menjadi ayam hidup. Itu langkah paling cepat dalam jangka pendek.”

Untuk itu, ia menyebut penyaluran bansos pangan daging ayam perlu segera dilakukan, mengingat saat ini kondisi para peternak yang semakin tertekan imbas penurunan daya beli.

Strategi jangka panjang

Selain bansos, Dawami meminta agar pemerintah segera mengontrol produksi ayam agar sesuai dengan permintaan pasar.

Berlanjut setelah iklan.

“Jangka panjangnya adalah bagaimana mengatur produksi DOC secara nasional itu tidak melebihi perkiraan permintaan,” ungkapnya.

Di samping itu, dia juga meminta agar pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengoreksi HAP ayam hidup yang dinilai sudah tak relevan dengan kondisi saat ini. Terlebih, saat ini produksi ayam hidup melonjak di tengah penurunan daya beli.

“Bukan hanya harga ayam hidupnya, DOC-nya juga. Bahkan beberapa perusahaan pembibitan juga sudah mengurangi jumlah produksi dengan mengafkir induk-induknya,” ungkapnya.

Dalam status waspada

Sebelumnya, menurut Bapanas, ayam hidup hingga telur ayam ras berada dalam status waspada lantaran harganya yang semakin menjauhi HAP yang ditetapkan pemerintah.

Andriko Noto Susanto, Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, mengatakan harga ayam hidup dan telur ayam ras di tingkat produsen secara nasional berada di bawah HAP.

Per 14 Juni 2025, harga ayam hidup di tingkat produsen dibanderol Rp 20.087 per kg atau lebih rendah 19,65% di bawah HAP. Begitu pula dengan telur ayam ras yang dibanderol Rp 24.621 per kg atau 7,09% di bawah HAP.

“Jadi ini sebenarnya patut kita waspadai jangan sampai kemudian turun terus yang mengakibatkan para produsen agak kurang bersemangat kemudian memproduksi ayam hidup,” kata Andriko dalam rapat koordinasi.

Business matching

Berdasarkan catatan Bapanas, sebanyak 82 kabupaten/kota sentra dengan harga ayam hidup di bawah HAP pada minggu kedua Juni 2025. Pada periode yang sama, sebanyak 102 kabupaten/kota sentra dengan harga telur ayam ras di bawah HAP.

Namun, Bapanas telah menggelar rapat koordinasi pada 12 Juni 2025, agar harga kedua komoditas ini tidak terlalu jatuh. Salah satu keputusannya adalah melakukan penyerapan daging ayam dan telur melalui program makan bergizi gratis (MBG).

“Kami rumuskan yang pertama adalah upaya penyerapan dan stabilisasi harga. Jadi kami berharap program MBG dengan memanfaatkan 1.663 SPPG ini dapat menyerap telur dan ayam untuk program tersebut,” ujarnya.

Kedua, melalui dukungan lintas sektor dan pengawasan. Nantinya, Kementerian Dalam Negeri akan mendorong kerja sama antardaerah dan penggunaan dana BTT/APBD untuk penyerapan.

Sementara itu, Satgas Pangan melakukan pengawasan terhadap praktik jual beli yang merugikan peternak.

Ketiga, adanya tindak lanjut dan fasilitasi untuk business matching. Dalam hal ini, diperlukan pemetaan data peternak dan SPPG serta pelaksanaan business matching antara SPPG dan produsen/peternak di daerah sentra untuk mempercepat penyerapan produk peternak rakyat.


Terkait dengan Olahan
TEMUKAN
AgriFM - Podcast sektor peternakan dalam bahasa Spanyol
agriCalendar - Kalender acara di dunia peternakanagriCalendar
agrinewsCampus - Kursus pelatihan untuk sektor peternakan