Konten ini tersedia dalam:
English Melayu (Malay) ไทย (Thai) Tiếng Việt (Vietnamese) Philipino
Infertilitas pada flok breeder telah menjadi masalah umum dalam produksi broiler breeder.
Penyebab dari kegagalan reproduksi adalah beragam.
Infertilitas dapat berhubungan dengan betina, tapi jantan memiliki dampak yang lebih signifikan.
Fertilitas jantan adalah kombinasi dari spermatogenesis yang sesuai yang berhubungan dengan saluran reproduksi yang sehat dan tingkah laku kawin yang utamanya terkait dengan tingkat plasma testosterone. Kedua aspek ini memiliki korelasi yang tinggi dengan ukuran atau berat testikular.
Pada Gambar 1, kita memiliki saluran reproduksi yang sehat dan normal dari jantan broiler breeder. Semen yang mengisi ductus deferens mengindikasikan jantan tersebut dalam fase produksi.
Gambar 1. Saluran reproduksi normal.
Pertambahan bobot badan yang berlebihan karena bertambahnya umur atau konformasi yang buruk juga dapat menyebabkan kopulasi yang tak sempurna pada jantan dan akhirnya terjadi penurunan fertilitas. Di sisi lain, jantan dengan berat badan rendah (< 3.800 gram) juga dihubungkan dengan fertilitas yang rendah.
Gambar 2. Unilateral orchitis yang disebabkan oleh E. coli. Testis kiri dari seekor jantan umur 27 minggu adalah bengkak dan berubah warna.
Infertilitas jantan meningkat seiring bertambahnya usia jantan setelah 40 minggu tetapi dapat dipercepat karena faktor-faktor berikut:
Perkembangan yang suboptimal saat fase rearing. Berat badan yang rendah saat masa awal menyebabkan ayamnya lemah dan kalah saing. Ini menyebabkan stres, corticosterone darah yang tinggi, level testosterone yang menurun, perkembangan testikular yang terhambat, dan berpotensi terjadi regresi testikular yang lebih cepat seiring bertambahnya umur.
Paparan yang lama terhadap periode pencahayaan yang konstan selama lebih dari 12 jam saat fase rearing.
Kenaikan dalam periode pencahayaan hingga lebih dari 12 jam setelah umur 40 minggu.
Defisiensi nutrisi yang marjinal selama fase rearing dan fase kawin.
Ransum tinggi protein kasar dan tinggi kalsium yang diberi untuk waktu yang lama dengan level yang sama dengan protein kasar dan kalsium yang diamati pada ransum betina dapat menurunkan konsentrasi sperma pada jantan yang umurnya lebih dari 55 minggu.
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infectious bronchitis virus (IBV), avian metapneumovirus (aMPV), avian influenza (AI), Mycoplasma gallisepticum dan Mycoplasma synoviae (MG/MS), dan bakteri ...