Sreeya incar pendapatan Rp 5,5 triliun di 2025
Secara volume penjualan, perusahaan menargetkan untuk mencatat pertumbuhan dua digit.
Sreeya Sewu Indonesia, perusahaan unggas terintegrasi, menargetkan pendapatan di 2025 mencapai Rp 5,5 triliun.
Direktur Natanael Yuyun Suryadi mengatakan secara volume penjualan, perusahaan menargetkan untuk mencatat pertumbuhan dua digit.
Kata Natanael, perusahaan akan fokus mempertahankan tingkat profitabilitas seperti 2024. Strategi ini diambil untuk menjaga kinerja keuangan di tengah tekanan penurunan harga, khususnya pada harga ayam hidup.
Penurunan harga ayam hidup yang signifikan diperkirakan akan menekan total pendapatan. Meski volume penjualan meningkat, harga yang melemah bisa membuat total pendapatan berpotensi stagnan.
Selain itu, Sreeya juga mengantisipasi penurunan harga ayam hidup terutama di kuartal II-2025 akibat kondisi over suplai di pasar. Ini dapat menekan marjin keuntungan dan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam memproyeksikan pertumbuhan.
Performa di 2024
Sebagai gambaran, Sreeya mengubah rugi menjadi laba Rp 3,3 miliar pada akhir 2024. Padahal, di periode sama tahun sebelumnya, perusahaan mencatatkan rugi sebesar Rp 17,3 miliar.
Sementara itu, penjualan bersih terkoreksi 11,9% ke Rp 5,36 triliun. Diketahui tahun lalu, Sreeya mencatat penjualan sebesar Rp 6,09 triliun.
Adapun kontributor utama penjualan di tahun lalu berasal dari segmen pakan ternak dengan realisasi penjualan sebesar Rp 2,61 triliun atau setara 48,71% dari total penjualan bersih.
Selanjutnya, pembibitan dan peternakan ayam tercatat sebesar Rp 1,51 triliun atau sekitar 28,24%, dan ayam potong dan makanan beku sebesar Rp 1,24 triliun atau setara 23,06% porsi kontribusi.