04 Sep 2025
OWA sebut 92% komitmen telur bebas sangkar di dunia telah terpenuhi
Organisasi ini merilis data baru yang menyoroti progres besar dalam mengakhiri penggunaan kandang baterai untuk ayam petelur.
Open Wing Alliance (OWA), koalisi internasional dari berbagai organisasi perlindungan hewan, belum lama ini merilis ‘Laporan Pemenuhan Komitmen Telur Bebas Sangkar 2025’.
Laporan ini mengungkapkan bahwa 92% dari seluruh komitmen perusahaan untuk beralih ke telur bebas sangkar dengan tenggat waktu publik tahun 2024 atau lebih awal, kini telah terpenuhi.
Angka ini meningkat dari 89% pada tahun sebelumnya, menandai langkah penting menuju penghapusan salah satu bentuk kekejaman paling parah dalam rantai pasok pangan global.
Laporan tahunan ini memantau seluruh komitmen bebas sangkar dengan tenggat publik tahun 2024 atau sebelumnya, mencakup total 1.147 perusahaan makanan.
Laporan ini menyajikan analisis menyeluruh terkait kinerja perusahaan, perkembangan di berbagai wilayah, dan kepemimpinan industri, sekaligus menyoroti perusahaan-perusahaan yang masih gagal memenuhi komitmen mereka.
Pergeseran dalam rantai pasok telur
“Kita sedang menyaksikan pergeseran besar,” kata Hannah Surowinski, Senior Associate Director of Global Corporate Relations di The Humane League, organisasi pendiri OWA.
“Dari jaringan hotel internasional hingga restoran lokal, perusahaan di seluruh dunia tidak hanya membuat komitmen bebas sangkar. Mereka juga secara aktif mengubah rantai pasok telur mereka untuk meninggalkan penggunaan kandang baterai. Dan ini mengubah kesejahteraan jutaan ayam petelur.”
Putri Sarah, Corporate Accountability Specialist Farm Animal Advocacy di Animal Friends Jogja, menambahkan bahwa data dari laporan tersebut membuktikan bahwa ada kemajuan menuju perubahan sistem pangan yang lebih beretika di industri ini.
“Di Indonesia pun, kami mengamati bahwa secara perlahan mulai banyak perusahaan lokal mulai mengambil langkah untuk meninggalkan telur dari kandang baterai, dan beralih ke sistem pangan yang lebih welas asih. Ini saatnya semua pelaku industri mendengar tuntutan publik dan memastikan setiap komitmen benar-benar diwujudkan,” kata Putri.
Para perusahaan mendengarkan
Laporan ini hadir setelah rilis investigasi global OWA terhadap peternakan ayam petelur yang merupakan investigasi yang terbesar dalam sejarah, menyingkap kondisi mengerikan di 37 negara, termasuk rekaman yang terkait langsung dengan pemasok korporasi seperti Walmart dan AEON.
Urgensi untuk mengakhiri kurungan dalam kandang baterai belum pernah sebesar ini, dan data tahun ini membuktikan bahwa para perusahaan mendengarkan dan memberikan apa yang diinginkan konsumen.
Temuan utama:
- 92% komitmen perusahaan dengan tenggat tahun 2024 atau lebih awal kini telah terpenuhi, naik dari 89% pada tahun lalu.
- 85 perusahaan global melaporkan progres pada tahun 2024, berdampak pada sekitar 3,3 juta ayam petelur.
- Wilayah dengan perkembangan signifikan termasuk Eropa (96% terpenuhi), Oseania (94%), Amerika Latin (90%), Afrika (88%), dan Asia (86%).
- Viking Cruises, Lai Sun Dining, dan Conagra Brands termasuk di antara perusahaan yang disorot karena pelaporan progres yang baik.
- Di Afrika dan Asia, pemimpin regional seperti Spur Corporation dan Kewpie membuka jalan baru di pasar yang sedang berkembang.
- Di Amerika Serikat, proporsi jumlah ayam petelur yang dipelihara dalam sistem bebas sangkar mencapai rekor baru yaitu 45,7%.
Pelaporan progres yang transparan
Laporan ini juga menekankan pentingnya pelaporan progres yang transparan, yang kini dianggap sebagai standar industri untuk pengadaan yang bertanggung jawab.
Puluhan perusahaan, termasuk Compass Group, Aramark, dan Unilever mengambil langkah lebih maju dengan merilis pernyataan pemakaian cage-free credits sebagai upaya memenuhi transparansi komitmennya dalam periode pelaporan ini.
Namun, laporan ini juga menyoroti perusahaan-perusahaan yang telah melewati tenggat atau gagal melaporkan progres mereka, dan mendesak mereka untuk bertindak cepat atau berisiko tertinggal dari para pesaing.
“Sekadar membuat komitmen saja sudah tidak cukup. Konsumen menuntut bukti progres dari perusahaan. Transparansi adalah pembeda antara pemimpin dan yang tertinggal,” kata Surowinski.
Jatuh tempo di akhir tahun 2025
Laporan 2025 ini hadir di momen krusial: lebih banyak komitmen bebas sangkar yang akan jatuh tempo di akhir tahun ini dibandingkan dengan gabungan komitmen bebas sangkar tahun-tahun sebelumnya.
Dengan infrastruktur, momentum, dan dukungan publik yang sudah terbentuk, inilah saat yang menentukan bagi industri pangan global untuk mengakhiri penggunaan kandang baterai untuk selamanya.